Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Jokowi: Al-Quran Masih Jadi Sumber Moral dan Inspirasi

Senin, 04 Juni 2018 | 22.53 WIB | 0 Views Last Updated 2018-06-04T15:53:35Z
Jakarta, Bernus.co - Dalam sambutannya di acara peringatan Nuzululquran, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung soal kemajuan teknologi yang tak bisa dilepaskan dari ajaran Al-Quran. Menurutnya, Al-Quran bukan hanya pedoman bagi umat muslim, tetapi juga bagi akademisi untuk melahirkan teknologi yang mutakhir.

"Meskipun kehidupan manusia saat ini sudah memasuki era digitalisasi, Al-Quran tetap sangat relevan menjadi ajaran dan sumber moral dan inspirasi. Al-Quran adalah hidayah dalam mengantungi gelombang digital distruction, sehingga kita bisa tetap terselamatkan, produktif, bisa tetap kompetitif dan tetap berprestasi," ujar Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/6-2018). Dilansir Kumparan.com

Jokowi menambahkan, kemajuan umat, masyarakat, dan juga bangsa harus tetap dibangun sesuai dengan perintah Allah SWT. Salah satunya dengan mengembangkan dan memperkuat budaya membaca.

"Baik membaca buku maupun alam dan kehidupan sehari-hari. Dibangun dengan cara mengembangkan ilmu pengetahuan yang akan menghasilkan kebaikan dan kemajuan," ucap Jokowi.

Jokowi juga mengaku ingin bangsa Indonesia menjadi umat terbaik yang maju, beradab, dan disegani bangsa-bangsa lain dengan mengeuasai Al-Quran dan teknologi. 

"Dengan hidayah dari Al-Quran dan penguasaan teknologi digital, insyallah Bangsa Indonesia akan mendapatkan kemuliaan, mendapatkan kharomah dari Allah SWT, dan ditinggikan derajatnya," tegas Jokowi.

Sementara, menurut Menag Lukman Hakim Saifuddin, Al-Quran diturunkan di bulan Ramadhan sebagai jawaban untuk zaman jahiliyah. Kehadiran Al-Quran serta Nabi Muhammad SAW saat itu mampu mengubah kaum jahiliyah menjadi lebih baik dan mendekatkan diri pada Allah SWT.

"Pancasila merupakan bukti ideologi bangsa Indonesia yang hakikatnya mengikat dan pengejawantahan nilai-nilai agama sebagai orang Muslim sebagai konteks berbangsa dan bernegara. Untuk itu kita harus membaca dan merenungkan nilai-nilai berbangsa dan bernegara," ucap Lukman. (*)
×
Berita Terbaru Update