Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Asisten III bidang administrasi umum, Drs. Ismet Inoni M.M, atas nama Pj Bupati Lampung Barat, Drs. Nukman M.M, diungkapkan bahwa festival ini bertujuan menjadikan Liwa sebagai pusat kebudayaan yang menginspirasi. "Kota Liwa diharapkan tidak hanya menjadi pusat administrasi, tetapi juga sebagai destinasi unggulan yang mempromosikan seni dan budaya otentik Lampung Barat," ujarnya dengan antusias.
Tema "Sekura The Mask Of Nation, Seni Tradisi Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Mendatang" menjadi sorotan utama tahun ini, menyoroti perjalanan seni dari masa ke masa, dari tradisi hingga inovasi terkini. Rangkaian acara yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 23 Juli memasukkan perlombaan seni budaya seperti nyambai, orkes gambus, hadra, ngelemang, dan tari pesta sekura cakak buah.
Udo Ismet, Asisten bidang administrasi umum yang juga dikenal aktif dalam memajukan budaya lokal, menyatakan kebanggaannya karena festival ini terpilih sebagai bagian dari program Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia selama empat tahun berturut-turut. "Ini bukan hanya penghargaan bagi kami, tetapi juga momentum besar untuk lebih mempromosikan dan memperkuat identitas budaya Lampung Barat di tingkat nasional," katanya dengan bangga.
Festival ini tidak hanya diharapkan menjadi pesta budaya yang meriah, tetapi juga menjadi katalisator pemulihan pascapandemi COVID-19. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, festival ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM lokal.
Kehadiran para pengunjung dan partisipasi aktif masyarakat dalam festival ini tidak hanya merayakan keberagaman budaya yang kaya, tetapi juga membantu membangun kembali semangat dan ekonomi lokal Lampung Barat menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif. (*)