Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Nestapa Warga Batu Api: Terjebak dalam Kegelapan Jalan Tanah Merah dan Jembatan yang Rubuh

Senin, 29 Juli 2024 | 08.56 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-29T02:14:58Z

Terjebak dalam Kegelapan Jalan Tanah Merah dan Jembatan yang Rubuh

BERNUS.CO - Di balik keindahan alam pegunungan Lampung Barat, terdapat kisah perjuangan warga Pekon Batu Api yang terus berjuang dalam kondisi keterasingan dan ketertinggalan infrastruktur. Desa yang berada di Kecamatan Pagar Dewa ini telah lama mengandalkan turbin air sebagai satu-satunya sumber listrik. Namun, tantangan mereka tidak berhenti di situ; akses yang sulit dan infrastruktur yang buruk semakin memperburuk keadaan mereka. Baca : Warga Batu Api: Berharap Terangi Masa Depan dengan Listrik dari PLN

Terjebak dalam Kegelapan Jalan Tanah Merah dan Jembatan yang Rubuh

Salah satu masalah utama yang dihadapi warga adalah kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Pekon Basungan ke Pekon Batu Api. Ruas jalan sepanjang tiga kilometer ini, yang menjadi urat nadi perekonomian mereka, masih berupa tanah merah. Setelah hujan, jalan ini berubah menjadi berlumpur dan licin, sering menyebabkan kecelakaan bagi pengendara sepeda motor yang terpelet dan jatuh. “Kondisi jalan ini sangat buruk. Setiap kali hujan, kami harus sangat berhati-hati agar tidak tergelincir,” ujar Saputra Jaya, seorang warga setempat, dalam wawancaranya dengan media pada 15 Juli 2024.

Terjebak dalam Kegelapan Jalan Tanah Merah dan Jembatan yang Rubuh

Kondisi jalan yang memprihatinkan tidak berdiri sendiri. Sejumlah jembatan penghubung ke pekon lain juga rusak parah, dengan satu jembatan bahkan telah hilang terbawa banjir. Satu-satunya jembatan yang masih bisa digunakan menuju Pekon Sidodadi, dibangun pada tahun 2012 oleh PNPM, kini dalam kondisi patah dan hanya dapat dilalui oleh sepeda motor setelah diatasi dengan sambungan kayu. “Kami khawatir jembatan ini tidak akan bertahan lama. Jika terjadi banjir, jembatan ini bisa saja terbawa arus dan hancur,” tambah Saputra Jaya.

Terjebak dalam Kegelapan Jalan Tanah Merah dan Jembatan yang Rubuh

Meskipun terisolasi, Pekon Batu Api menyimpan kekayaan alam yang melimpah. Dengan luas lahan produktif sekitar 230 hektare, desa ini memproduksi hingga 300 ton biji kopi setiap tahun. Mayoritas warga mengandalkan perkebunan kopi sebagai sumber utama pendapatan mereka. Namun, kekayaan ini tidak cukup untuk mengatasi kekurangan infrastruktur yang meresahkan.

Kondisi ini telah lama dirasakan oleh warga. Nurohim, Sekretaris Desa Pekon Batu Api, menyoroti betapa pentingnya perbaikan infrastruktur untuk memperlancar perekonomian desa. “Kami sudah lama merasakan derita akibat infrastruktur yang tidak memadai. Jalan yang rusak dan jembatan yang tidak layak pakai menghambat laju ekonomi kami,” ungkap Nurohim.

Terjebak dalam Kegelapan Jalan Tanah Merah dan Jembatan yang Rubuh

Pemerintah desa terus berupaya berkomunikasi dengan pihak berwenang untuk mendapatkan perhatian lebih terhadap kondisi Pekon Batu Api. Harapan mereka adalah agar masalah infrastruktur ini segera mendapatkan solusi yang memadai, sehingga akses dan perekonomian warga bisa berkembang dengan lebih baik.

Dengan semangat dan ketahanan yang tinggi, warga Pekon Batu Api terus berjuang menghadapi tantangan infrastruktur mereka. Di tengah kesulitan dan ketertinggalan, mereka berharap agar pemerintah dapat segera merespons kebutuhan mendesak mereka, sehingga kesejahteraan dan kualitas hidup di desa ini dapat meningkat.

Reporter : Pascal
Editor : TH
Tanggal : 29 Juli 2024
×
Berita Terbaru Update