Peristiwa tragis ini bermula dari tungku dapur yang tersisa dari kegiatan memasak. Cuaca panas yang ekstrem dan bahan bangunan rumah yang terbuat dari kayu menyebabkan api cepat membesar, mengakibatkan upaya pemadaman manual tidak berhasil. Kebakaran ini menimbulkan kerugian materiil yang diperkirakan mencapai Rp30 juta.
Ketua Cabang PSHT Lampung Barat, Kapten Inf. Suroto, dalam sambutannya menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas musibah yang menimpa keluarga besar PSHT. "Musibah ini bukan hanya duka bagi keluarga korban, tetapi juga bagi seluruh keluarga besar PSHT. Kami merasa perlu untuk memberikan dukungan baik moral maupun materiil. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan memberikan semangat kepada keluarga Ida Lugita," ungkapnya.
Kapten Suroto juga mengajak seluruh anggota PSHT untuk turut mendoakan agar keluarga Ida Lugita diberikan kekuatan dan keberkahan dari Allah SWT. "Mari kita doakan agar di balik musibah ini terdapat hikmah dan keluarga Ida Lugita diberikan penggantian yang lebih baik," tambahnya.
Kegiatan ini mencerminkan semangat persaudaraan dan gotong royong yang menjadi bagian dari ajaran PSHT. Dengan motto "Tidak Sedarah, Seduluran Sak Lawase," PSHT Cabang Lampung Barat menunjukkan tindakan nyata dalam membantu sesama di saat-saat sulit. Semangat persaudaraan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan dukungan bagi semua anggota serta masyarakat umum dalam menghadapi berbagai tantangan. (*)