Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Menghargai Karunia Hidup: Dari Kesehatan hingga Kenikmatan Sehari-Hari

Kamis, 01 Agustus 2024 | 18.05 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-01T11:05:06Z

Pikirkan dan Syukurilah!

BERNUS.CO - Ketika kita berjalan dengan kedua kaki kita, sering kali kita menganggapnya sebagai hal yang biasa dan sepele. Padahal, ada banyak orang di luar sana yang merasakan betapa beratnya bertumpu pada kedua kaki. Kaki yang seringkali bengkak dan lelah karena pemakaian yang terus-menerus. Saat kita berdiri tegak, kita mungkin tidak menyadari betapa mudahnya bagi betis kita untuk merasa lelah dan bahkan patah. Ketika kita bisa berdiri dan bergerak dengan lancar, itu adalah anugerah yang patut disyukuri.

Sementara itu, di sekitar kita, ada banyak orang yang harus menghadapi kesulitan tidur karena sakit. Mereka mungkin terjaga sepanjang malam, berdoa agar diberikan sedikit kenyamanan. Sementara kita mungkin dengan mudah terlelap dalam tidur yang nyenyak tanpa merasa sakit sedikit pun. Ini adalah salah satu bentuk nikmat yang sering kali kita lupakan.

Kita juga sering kali melupakan nikmat saat menikmati makanan lezat dan minuman dingin. Ada banyak orang di sekitar kita yang tidak mampu menikmati makanan dengan mudah, bahkan mungkin mereka tidak bisa makan atau minum sama sekali karena sakit. Kita mungkin tidak menyadari betapa berharganya nikmat sederhana ini sampai kita kehilangan kemampuan untuk menikmatinya.

Pikirkan dan Syukurilah!

Mari kita merenungkan beberapa nikmat lain yang sering kali kita anggap remeh. Pertama, fungsi pendengaran kita. Allah telah memberikan kita kemampuan untuk mendengar, sebuah karunia yang mencegah kita dari ketulian. Cobalah untuk membayangkan hidup kita tanpa kemampuan mendengar suara-suara indah di sekitar kita. Begitu pula dengan penglihatan kita. Kita bisa melihat dengan jelas tanpa kebutaan. Kulit kita terbebas dari penyakit menular seperti lepra dan supak. Otak kita bekerja dengan baik, jauh dari gangguan mental yang bisa sangat mengganggu.

Adakah kita ingin menukar penglihatan kita dengan emas sebesar gunung Uhud? Atau menjual pendengaran kita seharga perak satu bukit? Apakah kita ingin membeli istana dengan lidah kita yang seharusnya bisa berbicara, hingga kita bisu? Atau menukar kedua tangan kita dengan untaian mutiara, sementara tangan kita buntung? Tentu saja tidak. Semua pertanyaan ini menunjukkan betapa berharganya anggota tubuh dan kesehatan kita, sesuatu yang sering kali kita abaikan.

Kita sering kali merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisah meskipun kita memiliki banyak hal yang patut disyukuri. Kita masih memiliki nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diminum, waktu yang tenang untuk tidur, dan kesehatan untuk beraktivitas. Namun, sering kali kita lebih fokus pada apa yang tidak kita miliki daripada mensyukuri apa yang telah kita miliki.

Sering kali, kita terlalu memikirkan apa yang tidak ada, sehingga kita lupa untuk bersyukur atas apa yang sudah ada. Jiwa kita mudah terguncang hanya karena kerugian materi, padahal sesungguhnya kita masih memegang kunci kebahagiaan. Nikmat yang kita terima setiap hari—seperti kesehatan, keamanan, dan kenyamanan—adalah karunia yang luar biasa.

Maka dari itu, mari kita lebih sering merenungkan dan mensyukuri semua nikmat yang telah kita terima. Pikirkanlah apa yang ada pada diri kita, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan segala sesuatu di sekitar kita. Janganlah kita termasuk golongan yang "mengetahui nikmat Allah, kemudian mengingkarinya." Sebaliknya, marilah kita terus mensyukuri dan menghargai setiap nikmat yang kita miliki, karena itulah kunci untuk menemukan kebahagiaan sejati. (*)

*diolah dari berbagai sumber

×
Berita Terbaru Update