Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Begini Alasan Sekretaris PNNB Nagajuang Pilih SAHATA di Pilkada Madina

Rabu, 06 November 2024 | 14.43 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-06T07:47:20Z
                   Mukhtar Harahap SH

Madina, Sumatera Utara, Bernus.co - Berbagai kalangan bicara tentang pasangan calon (Paslon) H. Saipullah Nasution – Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA). Mereka sungguh-sungguh menaruh harapan pada calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2 ini mampu membangun Kabupaten Mandailing Natal (Madina) untuk lima tahun kedepan. 

Kali ini harapan itu disampaikan oleh Sekretaris Persatuan Naposo dan Nauli Bulung (PNNB) Kecamatan Nagajuang, Mandailing Natal,Mukhtar Hakim Harahap, SH. “Secara pribadi saya lebih menaruh harapan pada Paslon SAHATA,” katanya kepada wartawan, Rabu 6/11/2024.

Mukhtar Harahap SH menilai kontestasi Pilkada Madina 2024 sebaiknya tidak sekedar GIMMICK POLITIK, tetapi menjadi ajang para Paslon untuk mengadu gagasan dan program untuk membangun kabupaten paling selatan Sumatera Utara ini.

“Paslon seharusnya menawarkan konsep perencanaan pembangunan Madina yang terukur dan realistis melalui penjabaran visi-misinya,” ujar Mukhtar.

Itu sebabnya, dia mengajak masyarakat yang memiliki hak suara lebih kritis dan selektif dalam memilih calon bupati dan wakil bupati Madina. 

                    H. Saipullah Nasution 

“Mari kita lihat jejak rekam, prestasi, kompetensi, dan kualitas Paslon. Setiap Paslon pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tapi, mari kita pilih yang terbaik di antara yang baik,” tutur alumni PONDOK PESANTREN MUSTAFAWIYAH PURBA BARU ini.

Berdasarkan penilaian pribadinya terhadap kedua Paslon, Mukhtar melihat calon bupati nomor urut 2, H. Saipullah Nasution lebih mumpuni memimpin Madina. Alasannya, pengalaman selama 39 tahun sebagai birokrat di Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, kata dia, Saipullah lebih memahami tata kelola pemerintahan. 

Meski demikian, Mukhtar mewanti-wanti agar Pilkada 2024 tidak menimbulkan konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat. 

“Jangan sampai perbedaan pilihan merusak persahabatan, persatuan, persaudaraan, dan silaturahmi. Soal pilihan itu hak masing-masing, banyak kawan-kawan alumni yang beda pilihan, tapi kami tetap ngopi bareng," ujarnya. (Tim)
×
Berita Terbaru Update